Minggu, 18 Desember 2016

Pengalaman ke SCNM Bersama Exchange Students UNAIR

[Update an post Art and Wax House yang pernah saya unggah beberapa tahun yang lalu]
Sebenarnya ingin beri judul Suroboyo Carnival Night Market (SCNM) Kali Kedua pada yang bedaaa.


Yup! Saya kesini lagi hari Jumat tanggal 30 September 2016 bersama buddies-buddies saya yang berasal dari Malaysia. Mereka kebetulan adalah Exchange Students program AMERTA UNAIR. Saya adalah peserta program Best Buddies IOP UNAIR yang seharusnya 'offer' 'hospitality' pada mereka supaya mereka bisa punya pengalaman yang menyenangkan selama kuliah di Universitas Airlangga, tapi rasanya saya pesimis (pesimis rahasia). Awalnya 'awang-awang' mau kesana karena lupa kalau ada kelas sore hikz tapi kepalang sudah janji, saya tetap datang ke SCNM setelah kelas selesai dengan mengendarai sepeda motor sendirian,—ditengah kemacetan lalu lalang kendaraan arus pulang kerja—sedangkan yang lain naik taksi uber bersama-sama. Sempat saya mengajak salah satu teman saya dan dia tertarik ikut tapi dia menolak untuk ikut dengan pertimbangan nggak punya uang kecuali saya traktir penuh tiket masuknya (nggggg).

Sesampainya disana, nggak nyangka ternyata dua teman saya sesama best buddies dari UNAIR dan empat orang buddies keturunan India dari Malaysia (bingung kan kamu)
masih di depan penjual karcis. Mereka juga kaget saya datang secepat itu. Padahal saya sebelum berangkat ke SCNM ini sempat mampir ke kos teman di daerah dekat Unair kampus B buat merayu rayu dan nunut salat maghrib. Saya ke SCNM nggak ngebut sumpah.  Hehe biasalah naik motor kan lebih cepet. Buddies saya naik taksi Uber. Tiket masuknya sekarang terusan. Kalau kesini cuman buat foto-foto rugi bangat. Di sini nggak cuman terusan, ada wahana yang harus bayar lagi. Nggak banyak kok, cuma 5 wahana. Tiket masuknya untuk hari Jumat-Minggu itu 80.000 rupiah. Itu berarti sisa hari selain hari hari tersebut diatas tiket masuknya 60.000 rupiah.


Jujugan pertama selalu Museum Suroboyo hehe karena memang tempatnya di depan sendiri. Ini museum sudah saya ceritakan di artikel saya yang pertama kali masuk SCNM. Percayalah, saya menemukan hal yang menarik di Museum Suroboyo setelah mengintip-intip dan memutar-mutar. Maaf sekali, saya nggak sempat memfoto yang dintip dan diputar-putar. Pokoknya ada di sebuah ruangan di dalam Museum Suroboyo yang sepi ini. Sepi tapi sarat kata-kata khas Suroboyoan termasuk yang misuh-misuh. Paling favorit lah bagian yang tulisan misuh-misuh di museum ini. Setelah foto bersama ‘bu Risma’, saya sempatkan menonton teve layar hitam tapi bercahaya biru sebentar saja. Kemudian kami semua berpindah spot. Yeeeee nemu komedi putar yang isinya kuda kuda. Jelas lah, naik komidi putar. Bagus juga buat background foto, nggak ketinggalan, kami ber-selfie!
Jangan tanya ini background selfie nya apa, suka sama filter kameranya wkwk
Nemu dermulen, ini nih yang paling sering jadi spot background selfie orang-orang. Nggak ketinggalan lagi, kami ber-selfie! Rame-rame!

Dulu pertama kali naik ini disini, saya harus membayar dulu untuk sekali putaran. Sekarang mau sampai sepuluh kali putaran ya gratis. Menikmati pemandangan secuil kota Surabaya. Cuma dicuil. Soalnya rumah saya yang nun jauh sejam dari sini nggak kelihatan. Sama sekali. Setelah naik dermulen, buddies saya ini aneh-aneh maunya. Mereka pengen naik wahana paling ekstrim di taman bermain ini. Seumur-umur, bisa dihitung dengan jari berapa kali saya naik wahana ekstrim. Untuk yang paling ekstrim se-taman hiburan. Hoho, saya selalu menolak. Tapi karena semua naik, saya tidak mau sendirian. Jadi ikut naik. Nggak peduli, nggak mau lepas sepatu, nggak mau lepas kacamata. Cuma saya taruh handphone saja di dalam tas yang dititipkan ke masnya supaya aman nggak jatuh. Jangan handphone, please. Handphone pertama yang dibelikan sama Ibuk.
Kalian tahu bagaimana rasanya? Mau mati! Tapi saya senang karena bisa berjerit-jerit saking takutnya. Lupa ya sama tugas kuliah hehe. Mbak-mbak di sebelah kiri saya ayem-ayem saja. Heuh. Kata dia, sudah berkali-kali ingin naik ini wahana tapi ditolak karena hanya dia seorang, teman-temannya tidak mau ikut. Terhitung sepi lho taman bermain ini. Akhirnya keinginan mbak-mbak disebelah saya tersampaikan setelah saya dan buddies saya datang mengabulkan keinginan dia. Rasanya lama sekali. Padahal masnya tadi janji hanya sebentar. Tapi ternyata lama. Berasa lagu.

Oh, ini toh 'Blue Shake' yang katanya wahana paling ekstrim se-SCNM

Nggak cukup di ‘Blue Shake! Wahana ter-ekstrim di taman bermain ini’ teman-teman saya langsung mengarah ke wahana permainan berputar-putar sambil tengkurap. Saya lupa nama wahana permainannya. Saya nggak ikut naik. Ikut melihat saja. Eh ternyata mbak-mbak disebelah saya tadi minta tolong saya jadi objek diam untuk tugas kuliah dia katanya. Jadi saya yang diam, wahana yang saya lihat bergerak. Saya bukan yang diam benar-benar diam seperti dalam ‘Mannequin Challenge’ yang sedang popular belakangan ini, saya malah kepo dan dikepoin kuliah dimana sama masnya yang jaga wahana berputar-putar sambil tengkurap ini (bukan dalam konteks digodain, masnya tanya dengan nada sopan dan bersahabat.) Gimana ya dia bisa dapat kerja disini, apa ada part time ya? Pffft saya butuh pengalaman kerja, dan uang wkwk.
Akhirnya buddies saya yang lain datang menyusul. Semua wahana kami coba. Bahkan saya ikut masuk ke rumah hantu lhoh, biasanya nggak mau (penakut ya, ternyata Katsu sama seperti saya takut masuk rumah hantu sama wahana ekstrim tapi dia lebih berani). Awalnya saya takut, tapi ternyata nggak seram :D karena buddies saya dari Malaysia malah ngelawak di dalam rumah hantu ini. Sudah terbiasa tinggal di rumah hantu kali. 
Sesi foto bersama sebelum masuk rumah hantu


Setelah di rumah hantu, kami menunggu untuk bioskop 360 dibuka. Eh, ada parade! Baru tahu di SCNM ini ada  parade. Pertama masuk bioskop 360, kita akan disambut green screen dan disuruh bergaya sembarang di depan kamera dengan properti yang ada kalau mau. Excited sekali! Berasa artis hollywood dan berharap ada special effect huahahaha. Bioskop 360 ini ceritanya tentang arek Suroboyo. Saya nggak paham sama ceritanya. Skip skip tapi nggak bisa. Bagian akhir, bisa dilihat wajah-wajah berwarna abu-abu yang tadi direkam di ruang green screen. Intinya, jangan berharap banyak kalau kalian nggak di hollywood ya guys!
Setelah bioskop 360, sempat diri ini inginkan naik go-kart. Apadaya go-kart berbayar. Melihat peta, kami tertarik nonton bioskop 4D! Jangan harap ada adegan-adegan atau aktor. Hanya naik kereta naik turun, kursi gerak-gerak, goyang, naik turun, masuk hutan, kecipratan air. Dang. Selesai.
Jujugan paling terakhir kami adalah Museum Art and Wax House, waktunya mengekspresikan jiwa narsis yang terpendam. Semua wahana yang kami masuki gratis semua ya, bukan gratis, tapi sudah termasuk yang bayar lapan puluh ribu di loket. Sudah saya ceritakan ya semua isi wax housenya. Setelah puas berfoto-foto sampai baterai handphone saya habis dan mati lalu nunut foto pakai handphone mbak Nanie - salah satu buddies dari Malaysia, kami langsung pergi mencari makan. Saya nggak mau makan. Ternyata banyak warung di SCNM sudah tutup semua. Sudah larut malam hiks. Untung sudah ijin kalau pulang malam. Ada satu yang masih buka. Serbuuu. Duduklah kami di meja, orang-orang makan, saya langsung menaruh kepala dan tidur sebelum perjalanan jauh tengah malam..
Entah ada acara apa, orang-orang ganteng bule yang tadi kami temui ada di atas panggung seperti panggung Miss-miss atau Duta-duta itu. Ada acara begituan tapi tetep sepi di hari Jumat saat itu. Ramai mas-mas yang lomba itu sih. Sebelum pulang sempat kami ingin bermain wahana panah, tapi belum masuk, sudah dimatikan lampu di wahananya. Sedih wakaka.

Akhirnya kami semua pulang, gils banget main di taman bermain dari habis maghrib jam setengah enam-an sampai taman bermain nyaris tutup di jam 11 malam an. Nggak terasa sama sekali kalau semua wahana dicoba hmmm. Tapi overall menghabiskan waktu bersama Nada, Okta, buddies dari Malaysia Kashtury alias Katsu, Mas Amirul, Mbak Nanie, Mas Zul, Shaktisha, Tushra, Niva adalah waktu yang berharga untuk seukuran buddy seperti saya yang jarang ngajak main bersama. Menyenangkan lah pokoknya. Fun experience with UNAIR banget. Seru begitu ya apalagi pas naik wahana. Takut juga pulang malam sendirian naik motor perjalanan jauh, tapi untung saja Okta mau menemani sampai daerah kampus (yaiyalah dia kos dekat kampus). Jadi separuh jalan sendirian. Sendirian saya akhiri artikel ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya ya~