Selasa, 10 Februari 2015

Suroboyo Carnival Night Market: Art and Wax House

Wax house juga ada di Surabaya, lho. Tepatnya ada di dalam SCNM ini. Memang tidak seterkenal Museum Wax Madame Tussauds, tapi tetap menarik juga, sih, untuk dijadikan spot berfoto. Di dalamnya, bukan hanya ada patung lilin, tapi juga trick art. Okeh pertama kalinya saya masuk ke dalam SCNM dan benar-benar masuk dalam artian, beli tiket dan masuk pintu loket. Karena sebelumnya saya pernah kesini dan hanya berpuas diri dengan berfoto di depan pasar malam ini karena antre dan keterbatasan waktu. Eits, kenapa pasar malam? Menurut saya, saat pertama kali masuk di area Carnival ini, yang terlintas di benak saya adalah pasar malam yang sering ada di kampung dekat rumah saya hehe, mirip sih.


Tampilan depan SCNM (Suroboyo Carnival Night Market)

Berjalan lagi agak jauh, saya menemukan pemandangan yang bagus, mungkin saya yang berlebihan, tapi menurut saya, konsepnya hampir mirip sama taman hiburan yang ada di foto-foto orang-orang yang sedang liburan di taman hiburan di luar negeri.

Setelah melihat ada sesuatu yang menarik, teman saya yang pernah ke sini ternyata belum pernah tahu tentang ini, mungkin museum ini baru di buka. Masuk gratis. Temanya tentang Surabaya gitu. Saya tidak terlalu mengingat nama museumnya. Sayangnya, pencahayaan di museumnya membuat suasana menjadi seram. Apalagi bahan-bahan di museum ini seperti barang-barang rongsokan. Yang paling menarik dari museum ini adalah kata-kata khas Suroboyoan ini:



Dari kiri atas: Jancok kuping ta centelan!
Kiri bawah: Ndasmu penceng
Ga pateken!

Saya pergi bersama 2 orang sahabat saya waktu itu. Tujuannya tak lain tak bukan hanya ingin masuk ke Art & Wax House yang ada di dalam pasar malam ini, salah satu wahana di pasar malam gitu deh. Mereka berdua ini sudah pernah di pasar malam ini, sampai bosan katanya hihi cuman belum pernah masuk di museum tujuan kami. Mereka bosan, saya penasaran. Oh iya, harga tiket hari biasa untuk pintu masuk pasar malam ini 20.000 rupiah, untuk museumnya 25.000 rupiah. Semoga tidak terbalik, soalnya ingatan ini sudah mulai melupakan itu semua. Jadi totalnya 45.000 rupiah, sebelum kami ingin naik wahana yang mirip London's Eye di London yang besar itu, yang dalam sekali putaran membutuhkan waktu 30 menit. Saya lupa namanya kalau di bahasa Indonesiakan hehe. Pokoknya dalam bahasa sehari-hari saya sih ini namanya 'dermulen'. Disebut kincir angin? Mungkin bisa. Untuk naik wahana ini harus membayar 10.000 rupiah, sekali putaran, hanya beberapa menit yang sebentar, dan menurut saya terbayar dengan pemandangan kota Surabaya setelah sampai puncak.



Gemerlap lampu SCNM dari ketinggian

Benar juga, teman kuliah saya yang notabene anak kost kelihatan tidak bahagia saat menceritakan pengalamannya berkunjung di pasar malam ini. Mahal, kata dia.

Yang mengesankan, pada bagian belakang pasar malam ini, dekat rumah hantunya, lebih mirip taman dan kesan pasar malam lenyap seketika tergantikan kesan Taman Hiburan Remaja Surabaya, dan membuat saya bernostalgia.

Kembali ke Art & Wax House.



Papan petunjuk arah

Menyenangkan berkunjung ke museum ini, banyak spot menarik untuk berfoto dan tertawa bersama. Bagaimana tidak, berfoto di sini harus mengorbankan harga diri demi sebuah kreativitas hahaha. Mulai dari tiduran, telentang, jungkir walik, ekspresi aneh, sampai yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Untung saja, saat kami berkunjung, sedang sepi. Serasa museum milik kami bertiga. Rasa malu kami bertiga pun hanya disaksikan oleh yang bisa melihat keadaan di sana saja. 


Pertama masuk museum, kami langsung disuguhi lukisan tiga dimensi anak tangga di tembok. Sayangnya, kami gagal mendapat foto yang terlihat 'nyata'. Kemudian ada semacam patung kakek yang terperangkap dalam tong. Kalian bisa 'say hi' dengan kakeknya loh! hahaha. Yah di dekatnya banyak berjejer bingkai lukisan (lagi). Kemudian masuk semakin ke dalam, ada lukisan ular 3D, lalu kursi 'ajaib' di atas awan yang semula, sebelum saya tahu langsung, saya kira orang-orang dalam foto itu mengedit foto mereka. Ternyata sangat sederhana. Kalian tinggal duduk, lalu seakan melayang. Ternyata ini semua ada di sini. Saya kira dulu mereka foto di studio foto juga, sih. Kemudian ada lukisan panda dan ular yang sangat besar di tembok. Teman saya langsung bersemangat sama panda nya. Hitung-hitung dia mengenang masa lalu lah wkwk. Kemudian lukisan ular. Cuma lukisan ular, apalah, saya tidak takut sama sekali malah saya ajak selfie.. Masih lebih menakutkan ular yang ada di film barbie putri duyung. Tapi kasihan juga yang ofidiofobia.. 


Masuk lagi semakin ke dalam lebih dalam.. Saya menemukan 'para perenang', gorilla, gajah, toilet berdiri, jurang, dan lain-lain. Ke dalam lagi, saya sempat merasakan sensasi diselamatkan dari ketinggian, Venice, tinju, dan suasana (sedikit) Hollywood. Ada bintang MU lengkap sama kostumnya kalau saya salah atau lupa hahaha. Saya juga bertemu patung-patung lilin mulai dari Chaplin, Einstein, Bruce Lee, Mr. Beans, Zombie(?), dan lain-lain.


Patung lilinnya memang tidak seberapa banyak, sih, tapi okelah.
Saat semua spot yang menarik dirasa sudah terambil dalam foto, kami sudah menemukan pintu keluar museumnya saja. Kok sedikit sih? Itu yang kami bertiga keluhkan, karena tidak sesuai dengan ekspektasi haha, hingga akhirnya mencoba lagi kembali untuk mencari spot menarik kembali dan menemukan pengunjung museum mulai berdatangan. Hingga bosan. Lalu keluar dan teman-teman mengajak saya yang belum pernah ke carnival ini untuk melihat-lihat. Mereka sudah bosan haha. Mereka berjalan menemani saja, aku yang melihat-lihat dan mendengarkan pengalaman mereka sebelumnya yang pernah kesini bak pemandu carnival ini hehe.

Sudah puas berlajan-jalannya, berhubung semakin malam, kami yang berencana untuk ke mie akhirat jika waktunya memungkinkan, langsung pulang ke rumah masing-masing.

Art and Wax House




Ampun makk jangan cubit aku

Gimme more please!

Einstein


Catatan penulis: Informasi ini sudah lama. Sudah lama saya nggak kesana. Setahu saya ada perubahan harga dan lain-lainnya. Link update SCNM

2 komentar:

  1. Bagus yaa, saya ingin kesana jadinya hehe sukses terus mbak adna

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo kesana hehe, sudah lama saya nggak kesana :v
      Terima kasih mbak natasya sukses terus yaa

      Hapus